Eco Green Campus UIN RF

ECOGREEN Campus

PENGENALAN MANAJEMEN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DAN PRODUKSI MAGGOT (BLACK SOLDIER FLY/ BSF) OLEH PENGELOLA TPST UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) BERSAMA UIN RADEN FATAH PALEMBANG
03 Agustus 2023

Tim eco-green campus UIN Raden Fatah Palembang memperhatikan bahwa pengelolaan sampah padat di UIN Raden Fatah Palembang belum dilakukan dengan optimal (khususnya limbah organik serasah daun dan limbah sisa makanan), serta skor bidang WS (waste) UI GreenMetric World University Rankings 2022 masih rendah yakni 41,7%, maka Tim Eco-green Campus mengadakan Sharing information tentang Manajemen dan Operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Produksi Maggot (Black Soldier Fly/ BSF) oleh Pengelola TPST Universitas Negeri Semarang (UNNES) secara online pada 03 Agustus 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Abdul Hadi, M.Ag, selaku wakil rektor II UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Ledis Heru Saryono Putro, M.Si (Ketua Eco-green Campus), Dr. Ratna Farwati (Ketua Pelaksana), tim eco-green campus, dosen dan mahasiwa. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Abdul Hadi, M.Ag., dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa pengolahan sampah adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang. Hal ini diasumsikan bahwa pada tahun ajaran baru 2023/2024 akan datang kurang lebih 25 ribu orang mahasiswa yang akan menjalani kegiatan di UIN Raden Fatah Palembang,  baik di Kampus A ataupun Kampus B. Jika satu orang mahasiswa memproduksi setengah kilogram sampah per hari, maka akan dihasilkan 12,5 ton sampah per hari. Oleh karena itu, civitas akademika UIN Raden Fatah Palembang perlu mengetahui bagaimana cara memilah dan mengolah sampah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Bapak Luke Timor Ilingono Direktur Utama PT Altar Sarwahita Abhipraya (PT ALTSA) sekaligus pengelola TPST Universitas Negeri Semarang dan Bapak Pandu Saputro Manajer produksi dan pengembangan produk TPST. Bapak Luke menyatakan bahwa di Indonesia, sampah organik menempati jumlah tertinggi yakni sekitar 63% dari keseluruhan jenis sampah yang ada, persentase selanjutnya adalah sampah kayu, residu, dan jenis sampah yang bisa di daur ulang. Untuk fraksi sampah daur ulang sendiri terbagi empat jenis yakni sampah plastik 13%, sampah kertas 9 %, sampah gelas dan metal masing-masing 1%. Beliau juga memperkenalkan tujuan PT ALTSA adalah untuk membantu institusi pemerintah maupun swasta untuk menjalankan pengolahan sampah dengan menggali dan mengembangkan inovasi dan teknologi serta dapat menghasilkan lapangan kerja dari daur ulang sampah organik. Narasumber kedua, bapak Pandu Saputro menyampaikan tentang persentase sampah organik terbesar adalah sisa makanan manusia, yakni sekitar 41%. Beliau menjelaskan tentang bagaimana mengolah sampah organik tersebut dengan bantuan Maggot yang merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF), akan tetapi hal ini akan sulit diterapkan jika sampah tersebut telah terkontaminasi pestisida, karena larvanya akan mati. Oleh karena itu, penting untuk mengindentifikasi asal sampah sebelum ditreatment dengan menggunakan BSF. Diharapkan pengolahan sampah organik ini dapat diterapkan dan dikembangkan juga di UIN Raden Fatah Palembang, karena universitas sendiri memiliki potensi yang sama dengan UNNES. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kantin yang ada di dalam dan sekitar lingkungan kampus, sehingga berpotensi adanya limbah sisa makanan yang terbuang. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh tim eco-green campus, dosen dan mahasiwa, dan ditutup dengan foto bersama.  Keseluruhan kegiatan giat ini secara lengkap dapat diakses melalui kanal youtube pada link berikut:

Informasi
Green Campus

Calendar

May 2024
M T W T F S S
« Jun    
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

©2021 Ecogreen Campus All rights reserved